OSI (Open System Interconnection)
Model OSI adalah suatu dekripsi abstrak mengenai desain
lapisan-lapisan komunikasi dan protokol jaringan komputer yang dikembangkan
sebagai bagian dari inisiatif Open Systems Interconnection (OSI). Model ini
disebut juga dengan model “Tujuh lapisan OSI” (OSI seven layer model). OSI Layer dibagi dalam dua group: “Upper
Layer” dan “Lower Layer“. Upper Layer fokus pada aplikasi pengguna dan bagaimana file direpresentasikan
dikomputer. Untuk Network Engineer, bagian utama yang menjadi perhatiannya adalah pada Lower
Layer. Lower Layer adalah intisari komunikasi data melalui jaringan aktual.
Ketujuh lapisan dalam model ini adalah:
Lapisan fisik (physical layer)
Physical Layer berfungsi dalam pengiriman raw bit ke channel
komunikasi. Masalah desain yang harus diperhatikan disini adalah memastikan
bahwa bila satu sisi mengirim data 1 bit, data tersebut harus diterima oleh
sisi lainnya sebagai 1 bit pula, dan bukan 0 bit. Pertanyaan yang timbul dalam
hal ini adalah : berapa volt yang perlu digunakan untuk menyatakan nilai 1? dan
berapa volt pula yang diperlukan untuk angka 0?. Diperlukan berapa mikrosekon
suatu bit akan habis? Apakah transmisi dapat diproses secara simultan pada
kedua arahnya? Berapa jumlah pin yang dimiliki jaringan dan apa kegunaan
masing-masing pin? Secara umum masalah-masalah desain yang ditemukan di sini
berhubungan secara mekanik, elektrik dan interface prosedural, dan media fisik
yang berada di bawah physical layer.
Lapisan koneksi data (data link layer)
Tugas utama data link layer adalah sebagai fasilitas transmisi raw
data dan mentransformasi data tersebut ke saluran yang bebas dari kesalahan
transmisi. Sebelum diteruskan kenetwork layer, data link layer melaksanakan
tugas ini dengan memungkinkan pengirim memecag-mecah data input menjadi
sejumlah data frame (biasanya berjumlah ratusan atau ribuan byte). Kemudian
data link layer mentransmisikan frame tersebut secara berurutan, dan memproses
acknowledgement frame yang dikirim kembali oleh penerima. Karena physical layer
menerima dan mengirim aliran bit tanpa mengindahkan arti atau arsitektur frame,
maka tergantung pada data link layer-lah untuk membuat dan mengenali
batas-batas frame itu. Hal ini bisa dilakukan dengan cara membubuhkan bit
khusus ke awal dan akhir frame. Bila secara insidental pola-pola bit ini bisa
ditemui pada data, maka diperlukan perhatian khusus untuk menyakinkan bahwa
pola tersebut tidak secara salah dianggap sebagai batas-batas frame.
Lapisan jaringan (network layer)
Network layer berfungsi untuk pengendalian operasi subnet. Masalah
desain yang penting adalah bagaimana caranya menentukan route pengiriman paket
dari sumber ke tujuannya. Route dapat didasarkan pada table statik yang
“dihubungkan ke” network. Route juga dapat ditentukan pada saat awal percakapan
misalnya session terminal. Terakhir, route dapat juga sangat dinamik, dapat berbeda
bagi setiap paketnya. Oleh karena itu, route pengiriman sebuah paket tergantung
beban jaringan saat itu.
Lapisan transpor (transport layer)
Fungsi dasar transport layer adalah menerima data dari session layer, memecah
data menjadi bagian-bagian yang lebih kecil bila perlu, meneruskan data ke
network layer, dan menjamin bahwa semua potongan data tersebut bisa tiba di
sisi lainnya dengan benar. Selain itu, semua hal tersebut harus dilaksanakan
secara efisien, dan bertujuan dapat melindungi layer-layer bagian atas dari
perubahan teknologi hardware yang tidak dapat dihindari.
Dalam keadaan normal, transport layer membuat koneksi jaringan
yang berbeda bagi setiap koneksi transport yang diperlukan oleh session layer.
Bila koneksi transport memerlukan throughput yang tinggi, maka transport layer
dapat membuat koneksi jaringan yang banyak. Transport layer membagi-bagi
pengiriman data ke sejumlah jaringan untuk meningkatkan throughput. Di lain
pihak, bila pembuatan atau pemeliharaan koneksi jaringan cukup mahal, transport
layer dapat menggabungkan beberapa koneksi transport ke koneksi jaringan yang
sama. Hal tersebut dilakukan untuk membuat penggabungan ini tidak terlihat oleh
session layer.
Transport layer juga menentukan jenis layanan untuk session layer,
dan pada gilirannya jenis layanan bagi para pengguna jaringan. Jenis transport
layer yang paling populer adalah saluran error-free point to point yang meneruskan
pesan atau byte sesuai dengan urutan pengirimannya. Akan tetapi, terdapat pula
jenis layanan transport lainnya. Layanan tersebut adalah transport pesan
terisolasi yang tidak menjamin urutan pengiriman, dan membroadcast pesan-pesan
ke sejumlah tujuan. Jenis layanan ditentukan pada saat koneksi dimulai.
Lapisan sesi (session layer)
Session layer mengijinkan para pengguna untuk menetapkan session
dengan pengguna lainnya. Sebuah session selain memungkinkan transport data
biasa, seperti yang dilakukan oleh transport layer, juga menyediakan layanan
yang istimewa untuk aplikasi-aplikasi tertentu. Sebuah session digunakan untuk
memungkinkan seseorang pengguna log ke remote timesharing system atau untuk
memindahkan file dari satu mesin kemesin lainnya.
Sebuah layanan session layer adalah untuk melaksanakan
pengendalian dialog. Session dapat memungkinkan lalu lintas bergerak dalam
bentuk dua arah pada suatu saat, atau hanya satu arah saja. Jika pada satu saat
lalu lintas hanya satu arah saja (analog dengan rel kereta api tunggal),
session layer membantu untuk menentukan giliran yang berhak menggunakan saluran
pada suatu saat.
Layanan session di atas disebut manajemen token. Untuk sebagian
protokol, adalah penting untuk memastikan bahwa kedua pihak yang bersangkutan
tidak melakukan operasi pada saat yang sama. Untuk mengatur aktivitas ini,
session layer menyediakan token-token yang dapat digilirkan. Hanya pihak yang
memegang token yang diijinkan melakukan operasi kritis.
Layanan session lainnya adalah sinkronisasi. Ambil contoh yang
dapat terjadi ketika mencoba transfer file yang berdurasi 2 jam dari mesin yang
satu ke mesin lainnya dengan kemungkinan mempunyai selang waktu 1 jam antara
dua crash yang dapat terjadi. Setelah masing-masing transfer dibatalkan, seluruh
transfer mungkin perlu diulangi lagi dari awal, dan mungkin saja mengalami
kegagalan lain. Untuk mengurangi kemungkinan terjadinya masalah ini, session
layer dapat menyisipkan tanda tertentu ke aliran data. Karena itu bila terjadi
crash, hanya data yang berada sesudah tanda tersebut yang akan ditransfer
ulang.
Lapisan presentasi (presentation layer)
Pressentation layer melakukan fungsi-fungsi tertentu yang diminta untuk
menjamin penemuan sebuah penyelesaian umum bagi masalah tertentu. Pressentation
Layer tidak mengijinkan pengguna untuk menyelesaikan sendiri suatu masalah.
Tidak seperti layer-layer di bawahnya yang hanya melakukan pemindahan bit dari
satu tempat ke tempat lainnya, presentation layer memperhatikan syntax dan
semantik informasi yang dikirimkan.
Satu contoh layanan pressentation adalah encoding data. Kebanyakan
pengguna tidak memindahkan string bit biner yang random. Para pengguna saling
bertukar data sperti nama orang, tanggal, jumlah uang, dan tagihan. Item-item
tersebut dinyatakan dalam bentuk string karakter, bilangan interger, bilangan
floating point, struktur data yang dibentuk dari beberapa item yang lebih
sederhana. Terdapat perbedaan antara satu komputer dengan komputer lainnya
dalam memberi kode untuk menyatakan string karakter (misalnya, ASCII dan
Unicode), integer (misalnya komplemen satu dan komplemen dua), dan sebagainya.
Untuk memungkinkan dua buah komputer yang memiliki presentation yang berbeda
untuk dapat berkomunikasi, struktur data yang akan dipertukarkan dapat
dinyatakan dengan cara abstrak, sesuai dengan encoding standard yang akan
digunakan “pada saluran”. Presentation layer mengatur data-struktur abstrak ini
dan mengkonversi dari representation yang digunakan pada sebuah komputer
menjadi representation standard jaringan, dan sebaliknya.
Lapisan aplikasi (application layer)
Application layer terdiri dari bermacam-macam protokol. Misalnya
terdapat ratusan jenis terminal yang tidak kompatibel di seluruh dunia. Ambil
keadaan dimana editor layar penuh yang diharapkan bekerja pada jaringan dengan
bermacam-macam terminal, yang masing-masing memiliki layout layar yang
berlainan, mempunyai cara urutan penekanan tombol yang berbeda untuk penyisipan
dan penghapusan teks, memindahkan sensor dan sebagainya.
Protokol yang berada dalam lapisan ini :
1.
HTTP (Hyper Text Transfer
Protocol)
Protokol ini yang dipergunakan untuk mentransfer dokumen dan web dalam sebuah
web browser, melalui (World Wide Web) WWW. HTTP juga merupakan protokol
yang meminta dan menjawab antar klien dan server.
2.
FTP (File Transfer
Protocol)
Protokol internet yang berjalan dalam layer aplikasi yang merupakan standar
untuk mentransfer file komputer antar mesin-mesin dalam sebuah jaringan
internet.
3.
NFS (Network File System)
Jaringan protokol yang memungkinkan pengguna di klien komputer untuk mengakses
file melalui jaringan dengan cara yang sama dengan bagaimana penyimpanan lokal
yang diaksesnya.
4.
DNS (Domain Name System)
Protokol ini digunakan untuk memberikan suatu nama domain pada sebuah alamat IP
agar lebih mudah diingat.
5.
POP3 (Post Office Protocol)
Protokol yang digunakan untuk mengambil E-mail dari suatu mail
transfer agent yang akhirnya E-mail tersebut akan di download
kedalam jaringan lokal.
6.
MIME (Multipurpose Internet
Mail Extension)
Protokol yang digunakan untuk mengirim file binary dalam
bentuk teks.
7.
SMB (Server Message Block)
Protokol yang digunakan untuk mentransfer server-server file ke DOS dan
Windows.
8.
NNTP (Network News Transfer
Protocol)
Protokol yang digunakan untuk menerima dan mengirim newsgroup.
9.
DHCP (Dynamic Configuration
Protocol)
Layanan yang memberikan alamat IP kepada komputer yang meminta nya secara
otomatis.
SUMBER PUSTAKA
Komentar
Posting Komentar