Gangguan adalah suatu hal, getaran,
atau gelombang yang mendistorsi pengiriman pesan
dalam proses komunikasi. Gangguan menyebabkan perbedaan antara pesan
yang diterima oleh penerima (receiver) dengan
pesan yang dikirimkan oleh sumber (source)
Dalam proses pengiriman data dari komputer satu dengan
komputer lain atau lebih luas lagi dari jaringan suatu kota ke kota lain,
kemungkinan terjadinya gangguan proses tersebut pasti ada. Pada sinyal analog,
kualiatas data yang diterima tidak lengkap sehingga menurunkan kualitas sinyal.
Sedangkan pada sinyal digital, kemungkinan terjadinya error artinya bitnar ‘1’
akan menjadi binary ‘0’ dan sebaliknya yang mengakibatkan kesalahan data.
Berikut macam-macam gangguan pada sistem telekomunkasi :
A. ATENUASI
Kekuatan sinyal berkurang atau
melemah bila jaraknya terlalu jauh melalui media transmisi, baik dengan
menggunakan media transmisi guide seperti kabel, atau media transmisi unguide
seperti gelombang(WIFI). Atenuasi biasa terjadi pada sinyal analog, karena
atenuasi berubah-ubah sebagai fungsi frekuensi, sinyal yang diterima menjadi
menyimpang dan mengurangi tingkat kejelasan.
Cara menanggulangi dari gangguan ini
adalah diperlukan sebuah alat penguat sinyal seperti repeater atau amplifier.
Hal lain yang dapat dilakukan untuk mengurangi
atenuasi adalah dengan memperbesar daya pancar antena, tapi konsekuensinya
konsumsi energi listrik tentu juga akan membesar.
Sinyal optic dan
sinyal radio, keduanya mengalami atenuasi yang cukup besar ketika
ditransmisikan melalui atmosfer. Sinyal optic mengalami atenuasi yang rendah ketika
ditransmisikan melalui kabel serat optic.
Atenuasi sebanding dengan panjang dari medium. melipat gandakan panjang meduium
maka akan melipatgandakan juga total atenuasi yang terjadi.
Tiga
pertimbangan untuk perancangan transmisi :
1.
Sinyal yang
diterima harus mempunyai kekuatan yang cukup sehingga penerima dapat mendeteksi dan mengartikan sinyal tersebut.
2.
Sinyal harus
mencapai suatu level yang cukup tinggi daripada noise agar diterima tanpa error.
3.
Attenuation
adalah suatu fungsi dari frekuensi.
Masalah pertama dan kedua dapat diatasi dengan
menggunakan sinyal dengan kekuatan yang mencukupi dan amplifier-amplifier atau repeater-repeater.
Masalah ketiga,
digunakan teknik untuk meratakan attenuation melalui suatu band frekuensi dan amplifier yang memperkuat frekuensi
tinggi daripada frekuesi rendah.
Pada gelombang
elektromagnet, atenuasi merupakan berkurangnya intensitas radiasi gelombang
elektromagnet akibat absorpsi dan scattering oleh photons. Energi untuk
merambat akan berkurang akibat absorbsi dan scattering sehingga daya jangkaunya
akan berkurang. Gelombang dalam perambatannya akan mengalami penurunan
intensitas (atenuasi) karena penyebaran dan karena absorbs. Penyebaran
gelombang juga mengakibatkan intensitas berkurang karena pertambahan luasannya,
terkait dengan bentuk muka gelombang.
Atenuasi pada fiber
optik disebabkan oleh absorbs, hamburan atau scattering, dan bending. Ada dua
macam bending yaitu macro bending dan micro bending. Atenuasi pada transmisi
menggunakan kabel disebabkan oleh tahanan kabel. Kita tahu bahwa tahanan dari
suatu bahan bergantung pada panjang, luas penampang, dan jenis bahan tersebut.
B. DISTORSI
Gangguan ini biasanya terjadi pada transmisi data dengan
menggunakan media transmisi guide seperti kabel. Gangguan ini sangat kritis
terjadi di data digital, bila suatu rangkaian bit sedang ditransmisikan, baik
dengan menggunakan signal analog/digital, bisa mengakibatkan posisi bit
melenceng ke bit yang lain.Gangguan ini terjadi akibat kecepatan sinyal yang
melalui medium berbeda-beda sehingga tiba pada penerima dengan waktu yang
berbeda.
Selain itu pada umumnya, perangkat elektronika selalu
memiliki range maksimal untuk amplitudo sinyal yang dapat diterima. Ketika
amplitudo sinyal tersebut melebihi batas, maka akan terjadi pemotongan sinyal
sehingga informasi aslinya dapat terganggu karena ada bagian yang hilang. Hasilnya adalah timbulnya artifact harmonis tambahan
seiring bentuk waveform berubah. Contoh distorsi adalah suara berisik yang
dikeluarkan oleh speaker yang rusak.
Selain
distorsi amplitudo, sinyal juga dapat mengalami perubahan bentuk gelombang
dikarenakan adanya distorsi harmonik dan distorsi fasa. Distorsi
harmonik biasanya disebabkan adanya penambahan sinyal dengan
frekuensi yang berkelipatan dari frekuensi asli. Tentunya, hal ini menyebabkan
perubahan bentuk gelombang asli, dan juga bisa berdampak pada kesalahan
interpretasi informasi pada sisi receiver. Sementara itu, pada distorsi fasa,
gelombang mengalami pergeseran fasa yang mengakibatkan adanya delay penerimaan
informasi.
Walaupun telah memakai peralatan tambahan, seperti amplifier,
repeter dan switch, medium transmisi itu sendiri merupakan sumber utama dari
distorsi, bahan peralatan–peralatan itu yang akan mungkin dapat mengahasilkan
distorsi bagi sinyal. Resonansi dalam medium transmisi dapat menguatkan beberpa
bagian sinyal kompleks.
C. NOISE
Derau atau yang biasa disebut noise adalah
suatu sinyal gangguan yang bersifat akustik (suara), elektris, maupun
elektronis yang hadir dalam
suatu sistem (rangkaian listrik/elektronika) dalam bentuk
gangguan yang bukan merupakan sinyal yang diinginkan. Gangguan ini terjadi karena adanya
sinyal-sinyal yang bercampur(distorsi) yang tidak diinginkan. Noise dibagi lagi
menjadi 4 kategori :
1. Thermal Noise
Thermal noise terjadi karena agitasi elektron dalam suatu konduktor, agitasi elektron selalu muncul di semua perangkat elektronik dan media transmisi yang diakibatkan temperatur. Thermal noise juga kadang disebut white noise. Gangguan transmisi ini tidak dapat dihindari sampai sekarang karena sebagai batasan kemampuan kerja sistem komunikasi. Penanggulangan : Jauhkan media transmisi dari sumber noise, Jacket Kabel
Thermal noise terjadi karena agitasi elektron dalam suatu konduktor, agitasi elektron selalu muncul di semua perangkat elektronik dan media transmisi yang diakibatkan temperatur. Thermal noise juga kadang disebut white noise. Gangguan transmisi ini tidak dapat dihindari sampai sekarang karena sebagai batasan kemampuan kerja sistem komunikasi. Penanggulangan : Jauhkan media transmisi dari sumber noise, Jacket Kabel
2. Intermodulation Noise
Disebabkan karena sinyal-sinyal pada frekuensi-frekuensi yang berbeda tersebar pada medium transmisi yang sama sehingga menghasilkan sinyal-sinyal pada suatu frekuensi yang merupakan penjumlahan atau pengalian daru dua frekuensi asalnya. Hal ini timbul karena ketidaklinearan dari transmitter dan receiver. Penanggulangan dengan pengaturan penggunaan frekuensi
Disebabkan karena sinyal-sinyal pada frekuensi-frekuensi yang berbeda tersebar pada medium transmisi yang sama sehingga menghasilkan sinyal-sinyal pada suatu frekuensi yang merupakan penjumlahan atau pengalian daru dua frekuensi asalnya. Hal ini timbul karena ketidaklinearan dari transmitter dan receiver. Penanggulangan dengan pengaturan penggunaan frekuensi
3. CrossTalk
Gangguan ini terjadi karena sambungan yang kurang baik atau kabel elekrik yang berdekatan dan dapat pula dari gelombang microwave. Misalnya mungkin anda pernah menerima telpon dari teman anda namun beberapa detik ada suara orang lain terdengar. Penanggulangan : Beri jarak antar kabel, Pergunakan kabel terisolasi
Gangguan ini terjadi karena sambungan yang kurang baik atau kabel elekrik yang berdekatan dan dapat pula dari gelombang microwave. Misalnya mungkin anda pernah menerima telpon dari teman anda namun beberapa detik ada suara orang lain terdengar. Penanggulangan : Beri jarak antar kabel, Pergunakan kabel terisolasi
4. Impulse Noise
Impulse Noise terdiri dari pulsa-pulsa tak beraturan atau spike-spike noise dengan durasi pendek dan dengan amplitudo yang relatif tinggi. Gangguan ini biasa terjadi karena kilat atau petir dan mungkin kesalahan dalam sistem komunikasi. Noise ini merupakan sumber utama kesalahan dalam komunikasi data digital dan hanya merupakan gangguan kecil bagi data analog. Penanggulangan : Menjauhkan media transmisi dari medan listrik, Menaikkan SNR, Menggunakan Kabel Terisolasi
Impulse Noise terdiri dari pulsa-pulsa tak beraturan atau spike-spike noise dengan durasi pendek dan dengan amplitudo yang relatif tinggi. Gangguan ini biasa terjadi karena kilat atau petir dan mungkin kesalahan dalam sistem komunikasi. Noise ini merupakan sumber utama kesalahan dalam komunikasi data digital dan hanya merupakan gangguan kecil bagi data analog. Penanggulangan : Menjauhkan media transmisi dari medan listrik, Menaikkan SNR, Menggunakan Kabel Terisolasi
https://terusbelajar.wordpress.com/2009/04/07/gangguan-transmisi-pada-jaringan/
https://teukumundasir.wordpress.com/2016/04/20/macam-macam-gangguan-pada-sistem-komunikasi/
http://almaadin.blogspot.com/2008/08/attenuation-and-distortion_02.html
Komentar
Posting Komentar